Minggu, 03 Februari 2013

Pilih Pria Yang Kita Cintai Atau Pria Yang Mencintai Kita?

Mana yang lebih Kalian pilih untuk menjadi pendamping hidup?
1. Pria yang kamu cintai, atau
2. Pria yang mencintai kamu.
Apapun jawaban kalian, coba luangkan waktu sebentar untuk membaca tulisan di bawah ini, terutama jika saat ini kalian masih single dan 'mengejar-ngejar' seorang pria idaman (tapi dia cuek saja).


Kejar Sampai Dapat! Lalu di-PHP-in
Masalah hati dan cinta seringkali menemukan jalan buntu, padahal jika kalian mau sedikit tenang, membuka mata dan membuka hati, ada banyak kesempatan cinta yang datang. Salah satu masalah cinta yang sering datang adalah.. wanita cenderung mengejar pria yang dia cintai, bahkan saat tahu bahwa pria ini cuek atau menjauh, wanita tetap kukuh pada pendirian hatinya: kejar sampai dapat!!! Apalagi jika si pria ini misterius dan bikin penasaran untuk ditakhlukkan.
Dalam kondisi seperti di atas, jika sang wanita terus menerus mengejar, si pria bisa melakukan dua hal. Satu, dia tetap cuek dan menganggap sang wanita hanya sebagai temannya saja (atau bahkan penggemarnya karena ngejar-ngejar terus). Kedua, sang pria diam saja, seolah-olah memberikan harapan. Kemudian sang wanita merasa jadi korban dan berpendapat kalau si pria adalah Pemberi Harapan Palsu (PHP). Padahal dari awal sudah jelas, pria ini hanya main-main dan tidak serius, bahkan cuek dengan segala kebaikan yang diberikan wanita.

Kebaikan Hati Pria Lain Jadi Tertutup
Di sisi lain, ada pria lain yang mendekati sang wanita. Pria ini lebih serius, lebih bisa menjaga komitmen dan mencintai sang wanita dengan hati yang tulus. Sayangnya, karena sang wanita masih sibuk mengejar-ngejar pria idamannya, pria baik hati ini cenderung diabaikan, bahkan sang wanita merasa pria ini kerjaannya hanya mengganggu saja. Padahal, jika sang wanita mau memberi sedikit saja kesempatan untuk mengenal pria ini, ada cinta yang lebih tulus, perhatian yang lebih besar, dan keseriusan untuk berkomitmen, tiga elemen yang tidak didapat sang wanita dari pria pujaan hatinya yang masih dia kejar-kejar itu.

Hey! Apakah Anda tersenyum kecut membaca tulisan di atas?
Jatuh cinta tidak pernah salah, pada siapapun hati kalian tertancap. Tapi sebuah hubungan asmara butuh kerjasama, jika hanya satu pihak yang menggebu-gebu tapi pihak satunya cuek, akan pincang.
Berapa lama waktu yang kalian habiskan untuk mengejar pria idaman yang kalian cintai itu? Bagus jika dia membalas perasaan kalian, tetapi jika tidak, bukankah cinta tidak bisa dipaksakan? Berapa lama waktu sia-sia yang sudah kalian habiskan untuk mengejarnya? Pria yang serius dengan kalian akan memikirkan penuaan yang terjadi pada diri kalian (kita semua tidak bisa menghindari jam biologis).
Karena itu, jika kalian berada pada kondisi 'sang wanita' dalam artikel ini, tarik sebentar napas kalian. Mau mengejarnya sampai berapa lama lagi? Tidakkah kalian telah menutup mata dan hati pada pria-pria baik yang hadir dalam hidup kalian selama ini?
Cinta memang tidak bisa dipaksakan, tetapi tidak ada salahnya kalian memberi kesempatan pria yang ingin mendekati kalian. Atau lebih tepatnya, memberi kesempatan diri kalian untuk mengenalnya. Bukankah lebih menyenangkan menghabiskan waktu bersama orang yang mencintai kita? Karena kita punya banyak kesempatan untuk balas mencintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar