Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya
serta paling tahu kekhususannya (yang paling pribadi dari diri suami).
Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukukan
oleh siapa pun maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi.
Sesungguhnya
majlis sebagian wanita tidak luput dari membuka dan menyebarkan
aib-aib suami atau sebagian rahasianya. Ini merupakan bahaya besar dan
dosa yang besar.
Karena itulah ketika salah seorang isri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebarkan satu rahasia beliau, datang
hukuman keras, Rasulullah saw bersumpah untuk tidak mendekati isti
tersebut selama satu bulan penuh.Allah Azza wa Jalla menurunkan
ayat-Nya berkanan dengan peristiwa tersebut.Dan ingatlah ketika Nabi
membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari isteri-isterinya
(Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa
itu (kepada Aisyah), dan Allah memberitahukan hal itu (semua
pembicaraan antara Hafsah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad
memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan
menyembunyikan yang sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala
(Muhammad) memberitahukan pembicaaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu
Hafsah bertanya:"Siapakah yang memberitahukan hal ini kepadamu" Nabi
menjawab:"Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal". (QS. 66:3)
Suatu ketika Nabi Ibrhaim alaihi
salam mengunjungi putranya Ismail, namun beliau tidak mejumpainya. Maka
beliau tanyakan kepada istri putranya, wanita itu menjawab: Dia keluar
maencari nafkah untuk kami.Kemudian Ibrahim bertanya lagi tentang
kehidupan dan keadaan mereka. Wanita itu menjawab denga mengeluh kepada
Ibrahim: Kami adalah manusia, kami dalam kesempitan dan
kesulitan.Ibrahim ‘alaihi salam berkata:Jika datang suamimu,sampaikan
salamku padanya dan katakanlah kepada agar ia mengganti ambang
pintunya.Maka ketika Ismail datang, istrinya menceritakan apa yang
terjadi. Mendengar hal itu, Ismail berkata Itu ayahku, dan ia
memerintahkan aku untuk menceraikanmu. Kembalilah kepada
keluargamu.Maka Ismail menceriakn istrinya. (HR Bukhari)
Ibrahim
alaihis salam memandang bahwa wanita yang membuka rahasia suaminya dan
mengeluhkan suaminya dengan kesialan, tidak pantas untuk menjadi istri
Nabi maka beliau memerintahkan putranya untuk menceraikan istrinya.
Oleh
karena itu, wahai muslimah, simpanlah rahasia-rahasia suamimu,
tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang
syar’I seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti
(ahli fatwa) atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.
Sebagimana yang dilakukan Hindun radiallahu ‘anha disisi Rasulullah saw.
Hindun berkata:Abu Sufyan adalah pria yan gkikir, ia tidak memberiku pa ya mencukupiki dan anak-anakku.
Apakah boleh aku mengambil dari hartanya tanpa izinnya?!
Rasulullah saw bersabda:Ambillah yang mencukupimu dan anakmu dengan cara yang ma’ruf"
Cukup bagimu wahai saudariku muslimah ,sabda Rasulullah saw:
Sesungguhnya
termasuk sejelek-jelek kedudukan manusia pada hari kiamat di sisi
Allah adalah pria yang bersetubuh dengan istrinya dan istri yang
bersetubuh dengan suaminya, kemudian salah seorang dari
keduanya menyebarkan rahasia pasangannya.(HR Muslim dalam An Nikah bab
Tahrim Ifsya’I sirril Mar’ah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar